Mari Belajar yuu :D


I.        Defini Seni Teater

Teater ada yang mengartikan :
1.         Sebagai gedung pertunjukan
2.         Sebagai panggung (stage)
3.         Secara etimologi (asal kata) adalah gedung pertunjukan (auditorium)
4.         Secara arti luas adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang dipertujukkan di depan orang banyak, misalnya : wayang orang, ludruk, lenong, ketprak dan tarling.
5.         Secara arti sempit adalah kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan dalam pentas, disaksikan oleh orang banyak, dengan media gerak, percakapan dan laku denganatau tanpa dekor (layer) didasarkan pada naskah yang tertulis (hasil seni sastra) dengan atau tanpa musik.


Perbedaan Drama Dengan Teater
Teater dan drama memiliki arti yang sama, tapi berbeda ungkapannya. Teater berasal dari kata Yunani Kuno theatron yang secara harfiah berarti gedung/tempat pertunjukan. Dengan demikian maka kata teater selalu mengandung arti pertunjukan/tontonan
Drama juga dari kata Yunani draomai yang berarti berbuat, berlaku atau berakting. Drama cenderung memiliki pengerian ke seni sastra. Di dalam seni sastra, drama setaraf dengan jenis puisi dan prosa/esai. Drama juga berarti suatu kejadian atau peristiwa tentang manusia. Apalagi peristiwa atau cerita tentang manusia kemudian diangkat ke suatu pentas sebagai suatu bentuk pertunjukan maka menjadi suatu peristiwa teater.
Kesimpulannya, teater tercipta karena adanya drama.

Hubungan Seni Teater dngan Cabang Seni Lainnya
1.     Seni Rupa
Seni rupa banyak dilibatkan dalam kegiatan tata rupa seperti tat pentas, dekorasi, tata rias, tata busana, tata lampu, poster, spanduk, tiket, booket, leftlet dan undangan. Seni rupa lebih menekankan pada segala sesuatu yang bersifat visual.
2.     Seni Musik
Seni music banyak dilibatkan dalam kegiatan tata music, tata suara, tata bnyi, tat lagu dan lain-lain. Keterlibatan seni music dalam seni teater  berfungsi sebagai berikut :
a.     Untuk menciptakan suasana (ilustrasi) pada adegan-adegan tertentu, seperti suasana sedih, menegangkan dan romantic. Ilustrasi music ini banyak ditemukan pada teater modern.
b.     Untuk memberikan penekanan pada adegang-adegan tertentu (aksentuasi).
Musik aksentuasi banyak ditemukan pada pementasan teater tradisional yang bernuasa komikal.
c.     Musik sebagai pengungkap adegan.
d.     Seni music lebih menekankan pada segala sesuau yang bersifat audio.
3.     Seni Tari
Seni tari dilibatkan dalam kegiatan tata gerak, tari, pencak silat, pantomime dan lain-lain. Seni ini lebih menekankan pada gerak-gerak tubuh.
4.     Seni Sastra
Pementasan teater pada dasarnya merupakan perwujudan dari naskah drama yang merupakan hasil karya sastra seperti penulisan sastra drama, gaya bahasa, pengucapan dialog dan lain-lain.  Seni sastra lebih menekankan pada segala sesuatu yang bersifar cerita atau lakon.

II.      Unsur – Unsur Pembentuk Seni Teater

Unsur – unsur pembentuk seni teater terdiri dari :
1.         Unsur Pokok (elemen dasar)
a.     Naskah / Cerita
Adalah suatu cerita tertulis untuk dipentaskan di panggung, TV, layar lebar atau radio. Dengan pengertian lain naskah merupakan karangan yang berbentuk dialog untuk dimainkan di hadapan penonton atau karangan tentang rangkaian kejadian yang menarik dari kehidupan untuk diceritakan atau dipertunjukkan di hadapan penonton. Naskah dapat saja berbentuk prosa dan puisi.
b.     Sutradara
Adalah orang yang mengkoordinasikan segala unsure teater dengan kecakapan serta daya khayal yang intelek sehingga mencapai suatu pertunjukan yang berhasil.
c.     Pemain
Adalah unsure yang dapat mengekspresikan keseluruhan gagasan-gagasan yang muncul dan dapat mewujudkan menjadi suatu bentuk pertunjukan teater.
d.     Penonton
Adalah saksi dari hasil akhir seluruh kerabat kerja, yang mengapresiasi dan menilai karya seni yang baru selesai dipentaskan. Suatu karya seni akan menjadi sia-sia jika tidak memiliki penikmat karya tersebut, karena dari merekalah akan mendapat masukan untuk meningkatkan mutu hasil karyanya.

2.         Unsur Pendukung (elemen artistik)
a.     Tata panggung
Adalah tempat diselenggarakannya pertunjukan merupakan tempat pemain dan penonton bertemu baik secara langsung (panggung dan arena) atau tak langsung (layar televise dan bioskop).
b.     Tata rias
Adalah cara mendandani pemain dalam memerankan tokoh tertentu agar lebih meyakinkan.
c.     Tata busana
Adalah pengaturan pakaian pemain agar mendukung keadaan yang dikehendaki sesuai dengan tempat adegan, karakter peran, waktu atau zaman cerita.
d.     Tata cahaya
Adalah pengaturan cahaya di panging atau saat pengambilan adegan dalam pembuatan film.
e.     Tata suara dan music ilustrasi
Adalh pengaturan pengeras suara, music pengiring dan suara-suara alam agar lebih mendukung adegan.

Unsur Estetis Teater dikelompokkan menjadi :
a.         Unsure Intrinsik
Unsur Intrinsik teater adalah unsure yang menbangun teater dari dalam teater itu sendiri, yang terdiri atas :
1.     Tema
2.     Tokoh
3.     Dialog
4.     Latar
b.         Unsur Ekstrinsik
Merupakan unsure yang membangun teater dari luar struktur teater,misalnya:
1.     Kondisi soal budaya
2.     Cara berpikir pengarang naskah

Jika kita membaca naskah drama, kita akan menemukan unsur - unsur berikut :
a.         Prolog
Adalah bagian awal naskah yang berisi tentang perkenalan naskah,merupakan Pendapat pengarang terhadap permasalahn yang akan di pentaskan
b.         Dialog
Adalah bagian yang terjadi ciri khas naskah drama dan teater merupakan bagian teks yang akan diucapkan oleh pemain teater dalam bentuk ucapan-ucapan dialog dalam naskah di tandai dengan pencantuman nama tokoh serta dialog yang diucapkannya.
c.         Petunjuk pementasan
Adalah petunjuk-petunjuk kasus yang melukiskan suasan,cara pengucupan,situasi,dan sebagainya,yang berbentuk teks dalam tanda kurung.Bagian naskah ini nantinya tidak diucapkan oleh pemain,tetapi merupakan hal penting tentang bagai mana harus bersikap dalam bagian tersebut.
d.         Epilog
Adalah bagian akhir naskah yang berisi tentang ke simpulan,biasanyadi sertai pesan Terhadap penonton/pembaca.
Adanya proses pementasan yang rumit membuat teater menjadi kompleks. Apa yang tersaji diatas pementasan adalah hasil kerja dari seluruh  anggota tim baik yang bersentuhan langsung dengan naskah maupun yang tidak bersentuhan langsung.
a.         Unsur yang tidak bersentuhan langsung dengan naskah
Unsur-unsur ini tidak secara langsung berkaitan dengan pemaknaan naskah dan pementasannya, tetapi sangat mendukung pementasan.
Yang termasuk unsure ini adalah:
1)        Pimpinan Produksi
2)        Sekretaris Produksi
3)        Keuangan Produksi/ Bendahara
4)        Utusan Dokumentasi
5)        Utusan Publikasi
b.         Unsur yang bersentuhan langsung dengan naskah
Adalah mereka yang semua tugasnya harus dilakukan berdasarkan pemahaman terhadap naskah yang akan dipentaskan. Unsur – unsur tersebut adalah :
1)        Sutradara
2)        Art director / Pimpinan Artistik
3)        Stage Manager
4)        Property Master
5)        Penata Cahaya
6)        Penata Kostum
7)        Penata Setting
8)        Perias / Make Uper
9)        Penata Musik



Materi :
Unsur intrinsik  Dalam Teater

1.     Tema
Adalah persoalan pokok atau focus yang ada di sekitarnya sebuah cerita dibangun sebagai suatu kesatuan. Tema dapat berasal dari beberapa hal antara lain :
a.     Plot/struktur drmatik
b.     Suasana atau mood
c.     Tokoh
d.     Ide
2.     Plot / alur
Adalah rangkaian kisah atai cerita yang berurutan dalam drama yang saling berhubungan dengan menggunakan hokum sebab akibat. Keindahan alur cerita dapat dilihat dari tiga unsure, yaitu :
a.     Ketegangan (suspanse), dapat menimbulkan rasa penasaran dan ingin tahu penonton.
b.     Dadakan (surprise), unsure cerita yang mengagetkan penonton karena  dugaannya tidak tepat.
c.     Ironi dramatic (dramtic irony), unsure artistic alur cerita yang terakhir yang menutup cerita.

Alur drama tersusun atas bagian-bagian tersebut :
a.     Eksposisi
Merupakan bagian perkenalan yang menjelaskan segala sesuatu di dalam naskah,sehinga Pembaca (Penonton) mengenali ‘dunia’ serta situasi para tokoh maupun setng di dalam naskah tersebut.
b.     Komplikasi
Pada bagian ini,situasi dan permasalahan dalam kehidupan para tokoh mulai meruncing
c.     Klimaks
Pada bagian ini,masalah yang di alami tokoh mencapai puncaknya.terjadi puncak ketenangan dalam diri tokoh.
d.     Resolusi
Merupakan bagian akhir yang berupa penyelesaian masalah.
3.     Penokohan dan perwatakan
Penokohan berhubungan dengan nama pelaku, jenis kelamin, usia, bentuk fisik dan lain-lain. Perwatakan berhubungan dengan sifat pelaku, seperti pemarah, penyabar, keras, lemah lembut dan lain-lain.
Klasifikasi tokoh berdasarkan peranannya dalam cerita, yaitu :
a.     Tokoh Protagonis, tokoh yang mendukung jalannya cerita.
b.     Tokoh Antagonis, tokoh yang menentang cerita, biasanya memerankan watak jahat.
c.     Tokoh Tritagonis, tokoh pembantu protagonis maupun antagonis.
Klasifikasi tokoh berdasarkan fungsiny dalam cerita, yaitu :
a.     Tokoh Sentral
Yaitu tokoh yang paling menentukan gerak lakon, mereka yang mejadi biang keladi lakon, yakni tokoh protagonist dan anatagonis.
b.     Tokoh Utama
Yaitu tokoh penentang atau pendukung tokoh sentral atau perantara tokoh sentral. Dalam hal ini yang berperan tokoh tritagonis.
c.     Tokoh Pembantu
Yaitu tokoh yang meemgang peran pelengkap, tambahan. Tidak semua lakon membutuhkan tokoh pembantu.
4.     Latar / setting
Adalah keadaan tempat dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerita tersebut. Setting meliputi tiga dimensi yaitu : tempat, ruang dan tempat.
Setting tempat berhubungan dengan lokasi dimana cerita itu berlangsung dan berkaitan erat dengan tata busana  dan tata music.
Setting ruang berhubungan dengan ruang dalam, teras, pendopo atau alam terbuka dan berkaitan erat dengan tata dekorasi.
Setting waktu berhubungan dengan kapan cerita tersebut terjadi.

Pesan Moral dalam Pertunjukan Teater
Pesan moral dalam teater adalah hal-hal yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau penonton tentang ahklak dan budi pekerti manusia. Menurut Natawidjaja nilai dibagi menjadi tiga, yaitu : nilai material, nilai moral dan nilai spiritual.

1.     Nilai material
Adalah nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang disandarkan kepada factor kebendaan, artinya sebuah benda yang dilihat dari tinggi rendahnya daya tarik materi benda tersebut.

2.     Nilai moral
Adalah nilai yang berhubungan dengan tinggi rendahnya akhlak manusia.

3.     Nilai spiritual
Adalah besar kecilnya daya pendorong kepemilikan dari suatu benda.
Contoh:
a.     Pertunjukan “Barong” : Pertentangan antara Barong sebagai lambing kebajikan dengan Rangda sebagai lambing kejahatan. Dalam pertunjukan tersebut Rangda tidak bisa dibunuh, artinya kejahatan akan selalu ada dan sulit untuk dihilangkan. Nilai moral yang dapat diambil dari pertunjukan tersebut adalah kita harus selalu memerangi kejahatan, walaupun sulit dihilangkan.
b.     Pertunjukan “Mamanda” (dari Kalimantan Selatan) : Menggambarkan pertentangan anatara penguasa yang kurang bijaksana melawan warga masyarakat yang baik. Nilai moral yang dapat diambil dari pertunjukan tersebut adalah penguasa yang tidak bijaksana akan selalu ditentang oleh warganya, maka sebagai penguasa hendaknya bersikap bijaksana.
c.     Pertunjukan “Romeo dan Juliet” : pesan moral yang ingin disampaikan adalah keteguhan hati, prinsip, kemauan kuat terutama percintaan, orang lain tidak berhak menghentikan, percintaan tidak memandang latar belakang, status social seseorang, kesombongan akan mengakibatkan kerugian yakni kerugian diri sendiri maupun orang lain, perlu adanya dialog dalam menyelesaikan konflik, bunuh diri bukan satu-satunya cara menyelesaikan masalah, justru akan menimbulkan masalah baru yaitu kriminalitas dan mendapat siksa di akherat.

Langkah – langkah Penyusunan Naskah Drama

Adalah :
1.     Menentukan tema
2.     Kontemplasi
3.     Bertanya jawab dengan orang lain
4.     Menyusun garis besar jalan cerita




Materi :
Persiapan Pementasan Teater
1.     Merencanakan Pementasan
Hal – hal yang perlu dipersiapkan adalah :
a.     Memilih naskah drama
b.     Mimilih sutradara
c.     Memilih pembantu sutradara
d.     Mempelajari naskah
e.     Menyusun buku kerja
f.      Memilih para pelaku

2.     Pengelolaan Pementasan
a.     Staf produksi
1)    Produser           : mengurus produksi secara keseluruhan, memilih karyawan, menentukan anggaran, program kerja dan memilih naskah.
2)    Sutradara          : memilih pelaku dan mengkoordinasikan seluruh pelaksanaan tugas teater drama.
3)    Stage Manager   : membantu sutradara dalam mengkoordinasikan pelaksanaan tugas teater drama.
4)    Desainer           : menyiapkan aspek-aspek visual.
5)    Petugas             : mengatur pentas, dekorasi, tata lamu, tata busana dan music.
6)    Pembisik           : pembantu pelaku yang mungkin lupa dialog/lupa bertindak
b.     Tata artistic
1)    Dekorasi           : dekoraso tidak boleh berlebihan karena dapat menutup unsure pokoknya.
2)    Tata lampu        : terdiri dari lampu kaki pentas, lampu pentas atas, lampu luar pentas, spot light dan papan skakel.
3)    Tata suara
4)    Tata music / baskground
5)    Tata rias           : seorang penata rias harus memahami peran dan watak yang akan dibawakan pelaku.
6)    Tata busana      : sangat diperlukan untuk mendukung watak pelaku dan mendukung setting pelaku.


Materi :
Prinsip Kerja Sama Dalam Berteater
Berikut ini merupakan garis besar urutan kerja seta bentuk kerja sama dalam berteater :

a.     Penulis naskah menciptakan konsep pertama yang dinyatakan dalam bentuk teks naskah.

b.     Sutradara menganalisis teks dan menyelesaikan dengan tradisi-tradisi teater yang sudah ada, lalu membentuknya menjadi sebuah konsep produksi dan dibagikan kepada setiap seniman yang ikut ambil bagian.

c.     Sutradara menyampaikan konsep produksi kepada pemain dan terutama kepada penata panggung.

d.     Penata penggung bekerja sama dengan penata lighting, kostum dan make-up.

Pergelaran Teater
Tahapan – tahapan dalam suatu pergelaran teater adalah sebagai berikut :

1.     Gladi kotor
Adalah latihan secara keseluruhan, tetapi bukan secara rinci dan urut. PEnghitungan waktu bermain juga belum dilakukan secara cermat. Tujuan gladi kotor untuk memantapkan latihan sebelum memasuki gladi bersih.

2.     Gladi bersih
Adalah latihan keseluruhan yan dilakukan secara lengkap dan urut, adegan demi adegan dari awl hingga akhir serta penghitungan waktu dilakukan secara cermat. Semua dilakukan seperti pementasan yang sebenarnya.
Penataan artistik sangat perlu direncanakan dengan sebaik-baiknya agar tidak mengganggu jalannya pementasan. Penataan artistic pentas meliputi penataan dekorasi, lamou dan cahaya.

3.     Pergelaran teater
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pementasan yaitu menyusun acara pementasan, menata ruangan dan menyajikan dengan teknik yang sesuai.

Peran dan Fungsi Unsur-unsur Pembentuk Teater
Teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara sadar menggunakan tubuhnya sebagai unsure utama untuk menyatakan dirinya yang diwujudkan dalam suau karya seni suara, seni bunyi dan seni rupa yang dijalin dalam cerita pergulatan kehidupan manusia.
Dari rumusan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa unsure-unsur teater menurut urutannya adalah sebagai berikut :
1.     Tubuh manusia sebagai unsure utama (pemeran/pelaku/pemain)

2.     Gerak sebagai unsure penunjang

3.     Suara sebagai unsure penunjang (kata/untuk acuan pemeran)

4.     Bunyi sebagai unsure penunjang (bunyi benda, efek dan music)

5.     Rupa sebagai unsure penunjang (cahaya, rias dan kostum)

6.     Lakon sebagai unsure penjalin (cerita, noncerita, fiksi dan narasi)

Hal-hal yang harus dilakukan untuk mengolah tubuh agar dapat berperan dalam teater adalah sebagai berikut :

a.    Relaksasi

b.  Ekspresi

c.     Gesture
Adalah impuls (rangsanga), perasaan atau reaksi yang menimbulkan energy dari dalam diri yang selanjutnya keluar, mencapai dunia luar dalam bentuk yang bermacam-macam ; ketatapan tubuh, gerak, postur dan infleksi (perubahan nada suara, bisa mungkin keluar dalam bentuk kata-kata atau bunyi).

d.     Gestikulasi
Adalah bahasa tubuh sebagai media komunikasi antar manusia ang menggunakan isyarat tubuh, postur, posisi dan perangkat indranya. Dalam media ini kita akan memahami bahas universal tubuh manusia dalam aksi mauun reaksi di keidsupan sehari-hari.

e.     Olah mimik

f.      Olah tubuh

No comments:

Post a Comment